Bagaimana Strategi Komunikasi Efektif Antara Anak dan Orang Tua?

TIPS PARENTING

Gina Dwi

1/13/20253 min read

strategi komunikasi efektif
strategi komunikasi efektif

Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

Dengan menerapkan strategi komunikasi efektif, orang tua dapat memahami kebutuhan, perasaan, dan aspirasi anak, sementara anak pun juga merasa dihargai.

Apa Itu Komunikasi Efektif?

Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

Dalam konteks hubungan orang tua dan anak, komunikasi efektif melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, menyampaikan informasi secara jelas, dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik.

Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia anak, serta memperhatikan aspek non-verbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh.

Manfaat Menjalankan Strategi Komunikasi Efektif dalam Keluarga

Menerapkan strategi komunikasi yang efektif dalam keluarga memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan Pemahaman

Dengan komunikasi yang terbuka, orang tua dapat lebih memahami perasaan, kebutuhan, dan keinginan anak, sehingga dapat memberikan dukungan yang sesuai.

  • Membangun Kepercayaan

Anak yang merasa didengar dan dihargai cenderung lebih percaya diri dan terbuka ketika berbicara dengan orang tuanya.

  • Mengurangi Konflik

Komunikasi yang jelas dan efektif dapat mencegah terjadinya salah paham dan mengurangi potensi konflik dalam keluarga.

  • Mendukung Perkembangan Emosional Anak

Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga dengan komunikasi yang sehat, cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik.

Kesalahan dalam Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak

Menurut merdeka.com, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan para orang tua ketika berkomunikasi dengan anaknya, seperti:

  • Hanya Berbicara Ketika Ada Masalah

Pendekatan ini membuat anak merasa bahwa komunikasi hanya terjadi dalam situasi negatif, sehingga mereka enggan untuk berbagi hal-hal positif atau perasaan mereka secara umum.

  • Tidak Menyimak Perkataan Anak

Kurangnya perhatian, atau bahkan mengabaikan saat anak berbicara dapat membuat mereka merasa tidak dihargai, yang pada akhirnya menghambat komunikasi yang efektif antara anak dan orang tuanya.

  • Dominasi Emosi

Reaksi emosional yang berlebihan, seperti marah atau bentakan, dapat menakut-nakuti anak dan membuat mereka enggan berkomunikasi secara terbuka dengan orang tuanya.

  • Menggunakan Bahasa yang Sulit Dipahami

Orang tua terkadang menggunakan istilah atau bahasa yang tidak sesuai dengan usia anak tanpa disertai penjelasan. Sehingga dapat menyebabkan kebingungan. Anak pun seringkali hanya diam ketika mereka tidak memahaminya.

  • Menginterupsi Pembicaraan Anak

Memotong pembicaraan anak sebelum mereka selesai berbicara, dapat mengurangi rasa percaya diri mereka untuk terbuka kepada orang tuanya. Bahkan, bisa membuat mereka merasa tidak penting.

5 Strategi Membangun Komunikasi Efektif antara Orang Tua dan Anak

Untuk membangun komunikasi efektif dengan anak, orang tua dapat menerapkan strategi berikut:

  1. Tunjukkan Ketertarikan dan Perhatian

Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan pengalaman anak tanpa gangguan. Tunjukkan minat dengan mengajukan pertanyaan yang relevan dan memberikan respons yang positif.

Misalnya, saat anak menceritakan kegiatan di sekolah, dengarkan dengan seksama dan beri tanggapan yang menunjukkan bahwa kamu menghargai cerita mereka.

Tujuannya adalah agar anak menyadari bahwa apa yang mereka utarakan adalah penting bagi kamu. Beri tanggapan dengan kata sederhana seperti, "Oh begitu..." atau "Iya, terus?" atau "Hmm, jadi seperti itu ya...".

Selain itu, ungkapan perhatian non-verbal seperti menganggukkan kepala atau tersenyum, juga dapat memperkuat pesan bahwa kamu benar-benar mendengarkannya.

  1. Gunakan Bahasa yang Sesuai dengan Usia Anak

Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan tingkat pemahaman anak. Hindari penggunaan istilah yang terlalu rumit atau teknis.

Misalnya, saat menjelaskan konsep yang kompleks, gunakan analogi atau contoh yang mudah dipahami oleh anak. Hal ini akan membantu anak memahami pesan yang disampaikan dengan lebih baik.

  1. Berikan Waktu untuk Anak Berbicara

Strategi komunikasi efektif yang ketiga yaitu berikan kesempatan bagi anak untuk menyampaikan pendapat atau perasaan mereka tanpa merasa terburu-buru.

Hindari interupsi dan biarkan mereka menyelesaikan pembicaraan mereka. Dengan demikian, anak akan merasa dihargai dan lebih terbuka ketika berkomunikasi.

Hindari aktivitas lain saat anak sedang berbicara, misalnya sambil mengecek HP atau mengangkat telepon dari orang lain. Jika kamu terjebak dalam kondisi pekerjaan yang penting, sebaiknya minta mereka menunggu dan kemudian beri waktu eksklusif untuk mereka bercerita.

  1. Praktikkan Pendengaran Aktif

Saat anak berbicara, dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa kamu memahami perasaan mereka. Gunakan isyarat non-verbal seperti menganggukkan kepala atau tersenyum untuk menunjukkan bahwa kamu mendengarkan.

Selain itu, berikan respons yang menunjukkan empati dan pemahaman terhadap perasaan anak.

Usahakan posisi tubuh dalam kondisi condong ke anak, bukan sebaliknya, karena akan mencerminkan kamu tidak tertarik.

Posisikan tangan terbuka, hindari bersilang tangan atau menopang dagu karena bisa diartikan kamu bosan mendengarkan mereka.

  1. Hindari Dominasi Emosi

Usahakan untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi saat berkomunikasi dengan anak. Jika kamu merasa emosi kamu meningkat, beri diri kamu waktu untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan percakapan.

Dominasi emosi dapat membuat anak merasa takut atau tidak nyaman dalam berkomunikasi.

Bantu anak untuk memvalidasi perasaan atau emosi yang mereka rasakan. Kata-kata yang bisa diucapkan seperti, "Itu bikin kamu sedih ya..." atau "Iya, ibu juga sebel sama seperti yang kamu rasakan..." atau "Iya, ibu mengerti kamu marah...".

Tujuannya agar anak mau terbuka dan merasa dipahami.

Dengan menerapkan strategi komunikasi efektif seperti di atas, diharapkan komunikasi antara orang tua dan anak jadi lebih sehat, sehingga tercipta hubungan yang harmonis, serta mampu mendukung perkembangan anak secara optimal.

pola komunikasi anak dan orang tua
pola komunikasi anak dan orang tua